Minggu, 06 Februari 2022

Bahaya Tebang Kayu Pinggir Jalan

 


Siang ini cuaca sangat mendung, gerimis kecil menemaniku sepanjang jalan. Kanan kiri jalan banyak hpohon pinus yang tumbang sisa hujan angin dua hari yang lalu. Perlahan suamiku melajukan si roda dua menelusuri jalan berbatu. Naik turun dan berliku menjadi tantangan baru.

Sejenak hatiku berdegup kencang. Ketika tepat berada di jalan yang turun, terdengara suara "kreetttt kreetek". Untung saja suami sigap menghentikan laju motor. Pohon albi besar jatuh depan mata kami. Sontak saja kami terkejut menyaksikan tumbangnya pohon.

Kami saling bertanya, kenapa ada pohon tumbang? Padahal angin tidak begitu kencang. Suami terlihat mengatur nafasnya, karena syok melihat tumbangnya pohon. Qodarullah, biasanya suami melaju cepat dengan motornya. Sekarang Allah menolong kami, suami memperlambat laju motornya hari ini.

Aku pun turun dari motor untuk membereskan ranting kayu yang menghalangi jalan. Dan yang mengejutkan, tiba-tiba di bawah muncul seseorang bertopi, berbaju merah sambil berkata "hapunten bu... Abdi teu terang saha". Ternyata pohon albi jatuh bukan karena angin, tetapi karena sengaja ditebang. 

Ternyata masih ada orang yang tidak memperdulikan keamanan pengguna jalan umum. Seandainya si bapak tadi menebang kayu pinggir jalan tidak sendirian, ada seseorang yang membantu mengamankan jalan. Mungkin pengguna jalan akan lebih berhati - hati, mengikuti instruksi penebang pohon. Seandainya posisi akar pohon ada di pinggir jalan bukan di bawah tebing, pasti si penebang pohon kelihatan dan pengguna jalan yang lain tahu ada pohon akan ditebang. Seandainya si penebang pohon tidak menjatuhkan pohonnya ke sisi jalan akan tetapi ke sisi lain yang lebih luas dan aman, ini pasti lebih aman untuk pengguna jalan lewat.

Dari sini kita bisa mengetahui, meskipun kita mengambil hak kita sendiri jangan sampai kita mengambil hak orang lain. Mungkin si penebang kayu berhak atas kayu yang ditanamnya, akan tetapi dia telah mengambil hak aman pengguna jalan. Semoga kita bisa lebih bijak dalam menuntut hak kita tanpa mengabaikan kewajiban kita. 

Salam literasi.
Oleh. Isma Nuryani

3 komentar:

  1. alhamdulillah untung selamat dan tidak kena kepala manusia.

    BalasHapus
  2. Ini namanya mengambil haknya, tapi sekaligus mengambil hak orang lain ya Bu😅

    BalasHapus
  3. sarat akan pesan utk sllu berhati2 mnggunakan hak

    BalasHapus

PMDK

 Sekolah di sekolah yang favorit penuh dilema bagiku yang mempunyai orang tua dengan taraf ekonomi rendah. Berada di lingkungan yang penuh d...