Senin, 31 Januari 2022

Kelola Sampah Di Bank Sampah


 Apalah arti dari sebuah tulisan yang gagah itu. Cukup tegas ultimatum yang dikeluarkan. "Dilarang membuang sampah disini" , huft.. Agaknya budaya membaca bukan hanya digiatkan untuk seorang penulis saja. Budaya baca harus dicanangkan diseluruh lapisan masyarakat. Baik anak TK maupun anak SMA, baik ibu rumah tangga maupun Ibu pegawai, baik bakul sayur maupun insinyur, baik karyawan maupun usahawan, baik anak rumahan maupun anak jalanan dan seterusnya.

Budaya baca yang baik, akan menumbuhkan hati yang baik, perilaku yang estetik dan sikap yang apik. Kita bisa bayangkan jika setiap orang mampu membaca tulisan dan menerapkan dalam tindakan ini akan menghasilkan kejutan yang luar biasa.

Kita tahu arti tulisan "Dilarang Buang Sampah Disini" tapi hati kita tidak bisa membaca, sehingga kita pun masih tetap buang sampah sembarangan. Awalnya berdalih "ah... Cuman sampai bekas permen, tidak akan mengganggu yang lain.." lama-lama buang sampah bekas es kelapa muda. Kemuadian buang sampah bekas nasi bungkus. Sampai -sampai buang sampah rumah tangga. Dan akhirnya menumpuk menggunung mengganggu fasilitas umum.

Dari hal sepele berubah menjadi besar. Awalnya dari bungkus permen jadi sampah rumah tangga, dari sekantong plastik menjadi seribu kantong plastik. Kalau kita bisa melakukan kebodohan kecil dengan mengabaikan tulisan besar. Lalu, kenapa kita tidak bisa melakukan tindakan kecil untuk hal besar?

Kita bisa memulainya melatih anak-anak kita membiasakan diri membuang sampat di tempatnya. Melatih tanggung jawab jika kita tidak membuang sampah di tempatnya. Setelah itu kita tingkatkan lagi mengenalkan kepada anak-anak kita untuk membedakan mana sampah organik dan sampai anorganik. Langkah selanjutnya kita latih anak-anak memisahkan sampah organik dan anorganik. Untuk lebih lanjut lagi, kita melatih anak mengelola sampah menjadi nilai rupiah.

Dari anak - anak kita akan belajar malu. Jika anak- anak mampu melakukan hal itu, kenapa kita tidak bisa melakukannya?

 Kita seharusnya bisa melakukan lebih dari apa yang anak-anak kita lakukan. Misalnya, kita menabung sampah di bank sampah. Ini adalah cara paling menarik yang bisa kita lakukan. Selain kita bisa menjaga lingkungan kita juga bisa mendapatkan uang dari sampah. Sekarang ini sudah banyak bank sampah yang menjamur di masyarakat. Kita bisa ikut gabung dan menjadi bagian dari mereka. 

Di bank sampah sering sekali ada kegiatan mengelola sampah dengan baik. Mengubah sampah menjadi mutiara. Ada yang dibuat hiasan dinding, ada yang dibuat tas, kursi, bunga, bahkan bisa dijadikan cairan ecozym cairan dengan sejuta manfaat.

Mari jaga lingkungan kita agar bebas sampah. Satu sampah permen bisa menjadi boomerang untuk kita sendiri. Satu langkah baik kita bisa menjadi sejuta manfaat untuk umat.

Salam literasi.


6 komentar:

PMDK

 Sekolah di sekolah yang favorit penuh dilema bagiku yang mempunyai orang tua dengan taraf ekonomi rendah. Berada di lingkungan yang penuh d...