Rabu, 02 Februari 2022

Writer's Block


 Pertemuan ke 8

Tanggal pertemuan : 02  Februari 2022

Tema : Mengatasi Writer's Block

Narasumber : Ditta Widya Utami,S.Pd.Gr

Moderator : Widya Setianingsih

Resume : Ke 8

Gelombang  : 24


Malam Jumat malam Sabtu

Malam Minggu malam yang ditunggu

Semangat sebarkan ilmu

Sambil nulis buku yang bermutu


Malam kamis makan delima

Delima merah enak rasanya

Latihan menulis moderatornya Bu Widya

Bu Ditta Widya Narasumbernya


Malam ini sangat cerah, setelah beberapa hari kemarin hujan lebat disertai angin. Si kecil baru saja memejamkan matanya. Segeralah saya menuju laptop untuk mengikuti pelatihan menulis malam ini. Meski tak bisa on time tapi  tak mematahkan semangatku. Malam putaran ke delapan adalah malam yang mewah. Ditemani dua bidadari yang mempesona, yang mampu menaklukan kesunyian malam.

Pada pertemuan kali ini Bu Widya Setianinggsih langsung membuka acara malam ini dengan pertanyaan yang menggelitik. Beliau bertanya"Pernahkah sahabat literasi hanya bengong di depan laptop sambil menggaruk-garuk kepala, ide seolah hilang?menguap entah kemana?" sayapun merasa tercekat dengan pertanyaan beliau. 

Saya pun tak memungkiri kejadian itu terjadi pada saya. Bukan hanya sekali tapi juga sering sekali. bahkan untuk menulis inipun saya mengalami virus Writer's Block. Virus ini sangat berbahaya boleh dikatakn 11-12 dengan virus corona. 

Pagi ini, saya pun membuka kembali tulisan yang tertunda semalam. Saya cermati kembali diskusi di WA  grup. Perlahn -lahan ke gerkan jemari dia  atas keyboard sambil menerawang. Dalam pembahasan yang diberikan narasumber Ibu Ditta Widya Utami,S.Pd.Gr semalam akan saya sampaikan melalui tulisan saya ini.

Sebelumnya saya perkenalkan dulu siapa Ibu Ditta Widya Utami,S.Pd.Gr. Beliau adalah salah satu guru IPA di SMPN 1 Cipeundeuy. Wanita kelahiran Jawa Barat tahun 1990 ini punya banyak segudang prestasi. Banyak karya solo yang sudah beliau terbitkan. Beliau juga aktif dalam bidang literasi, aktif dalam PGRI, aktif dalam Komunitas Belajar Menulis Jawa barat  dan masih banyak komunitas yang beliau ikuti. Beliau juga sebagai pengajar praktik guru penggerak angkatan 3 juga loh... Tiga kata untuk beliau adalah muda, cantik, berbakat.

Sama seperti narasumber yang lain, BU Ditta juga alumni pelatihan belajar menulis gelombang 7. Sungguh pelatihan penulis yang di prakarsai Om Jay ini menerbitkan orang-orang hebat yang luar biasa.

Untuk mengawali materinya, Bu Ditta memberi tantangan dengan  pertauran sebagai berikut:

1. Silahkan Bapak dan Ibu membuat tulisan dari apa yang telah dibaca di link  https://dittawidyautami.blogspot.com/2022/01/saat-kita-berbuat-salah.html?m=1 yang dikirimkan Bu Ditta.

2. Bentuk tulisan bebas

3. Tulisan boleh dikirim via moderator atau kolom komentar blog.

4. Waktunya hanya 15 menit

Sontak saja semua peserta pelatihan menulis mengikuti aturan main yang dibuat oleh Bu Ditta. Alhasil, banyak sekali tulisan yang dikirimkan oleh peserta. Ada yang berbentuk puisi ada pula yang berbentuk narasi.

contoh tulisan yang berbentuk puisi saya ambil dari tulisan Ibu Moderator 

Setiap kita pernah salah

Khilaf

 terluka

Terjatuh

Tertatih

Tercabik

Tapi cobalah untuk berdiri lagi

Walau itu butuh kekuatan hati

Selama udara masih terhirup di dada

Angin yang menghempas

Jangan jadi bencana

Jalan tak selalu indah kawan

Kaupikir akan selalu bertabur bunga

Ha ha ha kau meracau saja

Mendaki, terjal dan penuh karang tajam

Menurun, terperosok

 Bahkan kadang terjungkal tanpa daya

Tangis itu juga ada

Tak apa

Menangislah

Tapi setelah itu usap dengan tekad bara

Jika memang harus mundur, mundurlah

Tapi setelah itu melompatlah lebih jauh

Pasti

Akan ada tatap-tatap menghinakan

Cibiran merendahkan

Dan suara sumbang menertawakan

Tak apa

Karena setelah itu  bungkam mulut mereka

dengan keberhasilan

Dan jadikan dirimu pemenang…

 Salain bentuk puisi, ada jugaa yang menulis dalam bentuk narasi seperti ketua kelas gelombang 23 dan 24 Bapak Sigid PN

Salah dalam menulis itu hal biasa. Tidak ada manusia yang sempurna. Sebaik-baik tulisan adalah Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Manusia diberikan akal dan pikiran. Sebagai manusia yang cerdas tentunya akan belajar dari kesalahan. Walaupun begitu, kesalahan kadang menghantui dan datang pada saat yang tidak diinginkan.

So, enjoy saja untuk mengambil hikmah dari kesalahan dan memperbaikinya.

 


Bu Ditta  menjelaskan Writer's block  atau WB adalah keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. WB dapat menyerang siapa saja, baik penulis berpengalaman maupun penulis pemula. Bisa terjadi pada penulis cerpen, novel, puisi pantun bahkan jurnal ilmiah.

WB umumnya disebabkan oleh masalah komitmen/kompetensi menulis. Sulit fokus, tidak ada inspirasi menulis, menulis lebih lambat dari biasanya atau merasa tertekan stres dan frustasi.

WB bisa menjangkit siapa saja, dan seberapa lama WB menyerang penulis tergantung kemampuan penulis untuk mengatasinya. WB bisa menyerang hanya dalam hitungan menit, jam, hari, minggu, bulan dan bahkan tahunan.

"Lalu bagaimana cara mengatasinya? " tanya Bu Widya dalam diskusi. Bu Ditta pun menjelaskan untuk mengatasi masalah WB langkah pertama yaitu cari tahu penyebab WB. karena faktor penyebabnya bisa datang dari banyak faktor. 

Penyebab yang pertama adalah mencoba metode/topik baru dalam menulis. Contoh: kita lebih senang menulis cerpen, kemudian kita mencoba menulis puisi. Hal ini akan menyebabkan kita terserang WB , ide yang muncul akan sangat lambat. Untuk mengatasi masalh ini maka kita hrus terus belajar dan belajar untuk mengasah kemampuan kita dibidang lain.

Penyebab kedua yaitu stress, lelah fisik dan mental. kesibukan kita yang luar biasa bisa menyebabkan kelelahan sehingga timbul stress. Jika kita diserang oleh WB karena lelah kita bisa istirahat sejenak atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Bisa jalan-jalan, berkebun atau aktivitas lain yang menyenangkan menurut kita.

 Penyebab selanjutnya adalah terlalu perfeksionis. Menajdi perfeksionis boleh akan tetapi terlalu perfeksionis itu berbahaya. Ada istilah perfectionism kills creativity artinya perfeksionis dapat menghilangkan kreativitas  kita. Semuanya perlu proses  penulis pemula harus sabar, teruslah berlatih menulis dan menulis.

Pada akhirnya saat kita menulis teruslah menulis dan menulis, mulailah belajar menulis bebas, jika kita merasa lelah istirahatlahlah, selesaikan tulisan kita agar tidak terserang Writer's Block . Ide menulis bisa dari mana saja,kapan saja  dan dimana saja. Apapun bentuk tulisan kita, tumbuhkan percaya diri kita. Biarkan tulisan kita menemukan takdirnya. Niatkan kuat-kuat dalam hati "Aku ingin menulis 1000 buku, dalam waktu 1000 tahun, meskipun 1000 rintangan silih ganti menghadang"  pungkas moderator mengakhiri diskusi malam ini.

Jadilah diri sendiri, karena ini adalah diri kita sendiri bukan dia atau mereka "be your self"


Salam Literasi



16 komentar:

PMDK

 Sekolah di sekolah yang favorit penuh dilema bagiku yang mempunyai orang tua dengan taraf ekonomi rendah. Berada di lingkungan yang penuh d...