Jumat, 25 Februari 2022

Mengenal Penerbit Indie

 

Pertemuan ke-17

Tanggal, 23 Februari 2022

Tema : Mengenal Penerbit Indie

Narasumber: Mukminin, S.Pd., M.Pd.

Moderator: Helwiyah

Resume : ke-17

Gelombang : 24

Pertemuan ke 17 ini kita akan belajar tentang Mengenal Penerbit Indie yang akan disampaikan Oleh Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd. dan moderator yang cantik energik Ibu Helwiyah Sekjen kelas menulis gelombang 23.

Bapak Mukminin, S.Pd., M.Pd. atau yang biasa disapa Cak Inin ini merupakan salah satu alumni kelas menulis angkatan 8. Karya beliau sering muncul di grup kelas menulis angkatan 23 dan 24. Mari kita mengenalnya lebih dekat melalui link berikut https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html . Meski diusia yang sudah tidak muda lagi, akan tetapi Cak Inin masih berkarya dan mengispirasi sekali untuk kaum muda. Karya beliau hampir terjual sebanya 500 buku. 

" Tiada kata terlambat untuk menulis dan menerbitkan buku " (Cak Inin)

Digenerasi melinial seperti ini, semua orang bisa menulis dan menerbitkan buku. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yang kita bayangkan. Apalagi sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Menurut beliau guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif tersebut yang bermanfaat bagi oranga banyak jika diterbitkan dalam buku. Untuk bisa terlatih menulis memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi yang agar tidak goyah saat menulis.

Berbicara motivasi, ada banyak kata mutiara agar kita terus semangat menulis. Melalui kata-kata mutiara tentang menulis kita bisa termotivasi dalam berkarya. Setelah termotivasi mari kita pahami cara menulis dan menerbitkan buku. Sebelum Cak Inin menjelaskan materinya, beliau memberi kata motivasi sebagai berikut.

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

"Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

Untuk mewujudkan cita-cita, kita butuh ketekunan,  perjuangan dan juga tekad serta  motivasi yang kuat. Seorang yang ingin  bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Ada 5 tahapan yang harus dilalui yaitu :

1. Prawriting

a.Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar ( Pay attention). Ide bisa didapatkan dari mana saja dan di sekitar kita. Kita bisa menemukan ide dari apa yang kita lihat sehari-hari. Jika sudah muncul ide, langsung tulis jangan tunggu nanti. 

b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan. dari apa yang kita peroleh, apa yang kita tangkap uraikan dengan kalimat yang menarik. Agar tulisan kita mampu menarik minat pembaca.

c. Penulis banyak membaca buku. Dengan memperbanyak baca buku, khasanah kosakata kita akan semakin banyak. Dan kreativitas kita dalam menulis pun semakin bertambah. Buku juga menambah wawasan kita dan dapat dijadikan referensi dalam menulis.

2. Drafting

Penulis mulai membuat draf (outline buku/ daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku sesuai draf tadi.  Saat kita menulis harus sesuai dengan apa yang disukai ( passion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik minat pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yang perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Naskah yang kita revisi masuk tahapan editting. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit, kan malu kalau banyak kesalahan. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai denga EBBI. 

5. Publikasi  

Jika tulisan Anda yang berupa naskah buku sudah yakin maka Anda memasuki tahap Publikasi atau penerbitan. Ada dua macam penerbit buku yaitu penerbit independen (indie) atau penerbit mayor. Keduaanya memikiki perbedaan yaitu :

1.  Jumlah Cetakan

# Penerbit mayor : mencetak buku secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.

Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

2.  Pemilihan Naskah yang Diterbitkan

# Penerbit mayorNaskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah buku. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak buku secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Sehingga mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.

# Penerbit indieTidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan, tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Penerbit Indie adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.

3.  Profesionalitas

# Penerbit mayorPenerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.

# Penerbit indie : Penerbit indie pun profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus).

4.  Waktu Penerbitan

# Penerbit mayorPada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.

# Penerbit indieTentu berbeda penerbit indie akan segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Karena penerbit indie tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Penerbit Indie menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga penerbit tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti

# Penerbit mayorkebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.

# Penerbit indieumumnya 15-20%  dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll.

6. Biaya penerbitan

# Penerbit mayorBiaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 

# Penerbit indieBerbayar sesuai dg aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

Nah, kita sudah tahu perbedaan penerbit mayor dan penerbit indie. Kita bisa tentukan penerbit sesuai yang kita sukai dan sesuai kenyaman kita. Setiap penerbit indie memberikan pelayanan masing-masing. Kita bisa memilih pelayanan apa yang kita butuhkan. tentunya dengan harga dan tarif yang berbeda - beda. Semangat menulis, semangat menerbitkan buku....

Salam Literasi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PMDK

 Sekolah di sekolah yang favorit penuh dilema bagiku yang mempunyai orang tua dengan taraf ekonomi rendah. Berada di lingkungan yang penuh d...