Selasa, 22 Februari 2022

Langkah Menyusun Buku Sistematis

 


Pertemuan ke 16

Tanggal, 21 Februari 2022

Tema : Langkah Menyusun Buku Sistematis

Narasumber : Yulius Roma Patandean,S.Pd

Moderator : Muliadi

Resume : Ke 16

Gelombang : 24

Serunya belajar menulis bersama PGRI adalah ketika kita bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan banyak saudara se Nusantara. Bukan hanya peserta yang berasala dari Sabang sampai Merauke saja. Tetapi narasumber dan moderator pun berasal dari belahan bumi Indonesia. Banyak ilmu yang didapat, tentu banyak manfaat. Bukan hanya dapat kiat menulis tetapi dapat ilmu ynag lainyang membangkitkan semangat untuk selalu berkarya dalam kondisi apapun dan dimanapun.

Malam ini kelas ditemani oleh pak Muliadi dari Sulawesi Tengah. Dan Seorang narasumber dari Tana Toraja Bapak Yulius Roma Patandean,S.P. Beliau adalah Penulis & Editor Profesional asal SMAN 5 Tator, diketahui beliau lahir lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. Ia menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Kristen Indonesia Toraja (2003-2007). Saat ini sementara melanjutkan pendidikan S2 di Institut Agama Kristen Negeri Toraja. Beliau adalah guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015. Bapak Yulius, adalah seorang penulis yang cukup produktif. Beberapa buku telah berhasil diterbitkan seperti Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020). Buku kedua yaitu Digital Transformation yang diterbitkan oleh salah satu penerbit mayor, penerbit ANDI Offset.

Tema malam ini adalah Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis. Ini adalah tema yang dinanti para peserta yang sedang mengalami kebingungan menyusun buku. Banyak ide yang muncul akan tetapi tidak mampu untuk membukukan tulisannya. Sebelum menyusun buku tentun kita harus menulis terlebih dahulu. Menurut penuturan Pak Yulius dalam menulis itu kita harus menerapkan menerapkan prinsip CLBK.  

 Apa itu CLBK?

 Coba

Sebelum kita tahu apakah kita bisa menulis atau tidak bisa yaitu dengan melakukan percobaan. Coba untuk menulis. Dengan begitu kita akan merasakan sensasinya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba. Percobaan mendorong kita untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan?

 Lakukan

Jika melakukan percobaan, kemudian kita merasakan senang, bahagia, dan nyaman atau rasa ingin terus menulish, maka lakukan dengan segera. Teruslah menulis. Praktekkan sekaligus, biarkan ide itu mengalir bersama jari-jari mungil kita. Melakukan proses lebih dalam membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.

 Budayakan

Menulis harus menjadi budaya. Jadi budayakan untuk menulis. Budaya tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga sama, harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup kita. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya.

 Konsisten

Budaya seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya. Konsisten adalah langkah pamungkas dalam teori menulis. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam menulis.

Cara menumbuhkan konsistensi dalam menulis adalah fokus, bangun minat menulis dan miliki motivasi bahwa saya harus menghasilkan sebuah buku ber-ISBN. Awalnya memang tersendat oleh karena banyak faktor, seperti pekerjaan, capek, kegiatan sosial, dll. Konsistensi akan ada seiring minat menulis telah ada.  

 Bagaimana cara sistematis yang dilakukan dalam menyelesaikan tulisan?

Cara membuat daftar isi, kutipan, indeks dan daftar pustaka otomatis dapat disimak dari link youtub Pak Yulius berikut. https://youtu.be/eePQwyHAcjw

Strategi untuk membuat judul yang tepat dan relevan. Konsisten menuliskan naskah atas judul yang telah disiapkan. Buat judul pendek/singkat. Judul yang paling berkesan biasanya lebih singkat. Judul pendek mudah diingat dan seringkali bisa lebih menggugah dan kuat daripada judul yang lebih panjang. Judul sebaiknya mudah diingat dan unik, mudah dikenali dan tak terlupakan. Untuk lebih jelasnya kita simak link youtub dari Pak Yulius berikut ini. https://youtu.be/jXPr59aWJSc


Menyelesaikan tulisan akan terjadi, jika ada konsistensi dalam menulis. Jadi, romansa menulis terasa indah ketika CLBK menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam proses mengumpulkan percikan-percikan ide kita. Kemudian kita susun secara sistematis menjadi sebuah buku. Abaikan peminat dan jumlah pembaca, biarkan tulisan kita menemukan takdirnya sendiri. Pungkas Pak Yulius Roma menutup materinya malam ini.

 

Salam Literasi!

 

3 komentar:

PMDK

 Sekolah di sekolah yang favorit penuh dilema bagiku yang mempunyai orang tua dengan taraf ekonomi rendah. Berada di lingkungan yang penuh d...